Minggu, 06 Mei 2012

who's Anders Breivik ?

Anders Behring Breivik merupakan seorang terdakwa dalam kasus pembunuhan yang menewaskan 77 jiwa warga negara Norwegia. Aksi Breivik di Oslo dan di Pulau Utoeya juga menyebabkan 151 orang mengalami luka-luka. Kejadian mengerikan tersebut terjadi pada 22 Juli 2011 yang diawali dengan aksi Breivik yang meledakkan sebuah bom dalam sebuah mobil barang di luar kantor pemerintahan Oslo. terdapat delapan korban jiwa melayang dalam kejadian bom pertama tersebut. Lalu, siapakah sebenarnya Breivik ? bagaimana latar belakang dan motif dari tindakannya dalam pembunuhan ini ?


Anders Behring Breivik


BIOGRAFI
Born                : Norway, 13 February 1979
Age                 : 33th
Nationality       : Norwegian
Religion           : Christianity
Anders dikenal sebagai pria pemeluk Kristen yang taat beribadah. Lahir dalam lingkungan keluarga kelas menengah, Ibu Anders adalah seorang perawat, ayahnya merupakan seorang Diplomat di Kedutaan Besar Norwegia,London. Namun, ayah dan ibu Anders bercerai saat usia Anders menginjak 1 tahun.Saat masih remaja Anders dikenal sebagai pemuda biasa yang lebih senang menghabiskan waktunya sendiri, tidak terlihat sama sekali bahwa dirinya tertarik pada politik saat itu. sebelumnya tidak pernah memiliki catatan tindak kriminal di kepolisian dan juga tidak memiliki latar belakang pendidikan di kemiliteran. Latar belakang pendidikan Anders yaitu sekolah Managemen di Oslo. 

Tragedi Aksi pemboman yang dilakukan Anders 

     Bom berkekuatan besar meledak di Pusat pemerintahan Oslo, Jumat 22 Juli 2011.dua jam setelah peledakan disusul oleh aksi penembakan brutal di Pulau Utoya, 30 kilometer dari Oslo. disinyalir lebih dari 70 orang tewas dalam aksi penembakan itu. Korbannya merupakan Peserta perkemahan Pemuda Partai Buruh Norwegia. Dalam aksi brutalnya ini Anders mengenakan seragam polisi dan dalam pengakuannya ide pembantaian massal ini muncul sesaat setelah dirinya membaca situs milik Al-Qaeda, selain itu aksinya ini dipicu oleh keinginannya meniru film dokumenter konflik Iran & Afghanistan. menurutnya inilah cara yang paling tepat dalam menunjukkan sikap nasionalismenya.
"Saya telah mencoba semua cara-cara damai, saya pribadi menemukan bahwa ini adalah sia-sia. Saya mencoba untuk melibatkan diri secara politik, menulis esai, dan tak bisa lolos ke editor. Kemudian hanya ada satu kemungkinan, yaitu kekerasan," kata Anders.
selain masalah multikulturalisme, Anders juga mengaitkan sistem kurikulum di Norwegia yang dianggapnya salah.  Ketika ditanya apakah ia menganggap serangan teroronya adalah perbuatan seorang pengecut, Anders malah mengatakan bahwa perbuatan itu adalah "paling mulia" untuk menantang militer Norwegia. 
"Tapi ketika Anda dihadapkan pada satu kekuatan besar, seseorang dipaksa untuk melakukan perang asimetris, dan satu-satunya yang Anda miliki kemudian adalah unsur kejutan." Tuturnya.
 Berdasarkan keterangan-keterangan dari Anders inilah maka para ahli jiwa mengatakan bahwa Anders mengidap Paranoid Schizophrenia diperjelas oleh pengakuannya yang meyakini bahwa dirinya telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia. dirinya juga meyakini bahwa ia berhak untuk menentukan mana yang seharusnya dibiarkan hidup dan mana yang harus mati. meskipun mengakui adanya dakwaan tuntutan yang dijatuhkan kepada dirinya, namun Anders bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dalam tragedi ini.

Analisa :
Berdasarkan data fakta dan keterangan dari Anders diatas, dirinya dapat digolongkan Abnormal dan menderita Skizofrenia paranoid dengan simtom-simtom yang muncul sebagai berikut :


  • Halusinasi yang dialami Anders terlihat ketika dalam pengakuannya dirinya merasa mendengarkan 100 suara yang menyuruhnya untuk mengurungkan niatnya untuk menembak korban pertamanya dalam aksinya, namun hal tersebut dihiraukan dan ia tetap melanjutkan aksinya.
  • Anders mengalami Delusion of Influence yaitu suatu waham tentang dirinya yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dalam berfikir dan bertindak. ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang pelaku politik ekstrim yang perduli terhadap rakyat Norwegia dari para imigran dan multikulturalisme.
  • Waham Kebesaran, waham ini ada pada diri Anders yang ditandai dengan pengakuannya yang mengatakan bahwa dirinya yakin telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia dan mengetahui mana yang harus dibiarkan hidup dan harus mati. 
  • Gangguan Afektif , gangguan ini ada dalam diri Anders yang sama sekali tidak memiliki empati atas apa yang diderita orang lain atas apa yang dilakukannya. Menurutnya dirinya akan ambruk ketika empati itu muncul dalam dirinya. Pernyataannya juga sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan dan bersalah sedikitpun. Menurutnya, apa yang telah dilakukannya bukan termasuk kejahatan, tetapi bentuk perlindungan terhadap warga Norwegia dari ancaman multikulturalisme.
jadi dari paparan kasus diatas, kita dapat belajar satu lagi kasus nyata mengenai gangguan Skizofrenia. semoga tulisan analisa ini dapat menambah lagi ilmu kita terutama dalam bidang psikologi. Well, Semoga bermanfaat dan jangan lupa kasih saran maupun kritik untuk post ini yaa. :D



Sumber :
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/11/111129_breivik.shtml
http://metrotvnews.com/read/news/2012/04/20/88626/Anders-Behring-Breivik-Belajar-dari-Al-Qaeda/7 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar